Sering saat menonton TV saya menghabiskan 1 jam hanya untuk memindah chanel. Kenapa? karena seperti dikomando, semua chanel hanya menyiarkan acara yang membosankan. Dan bila sudah mentok, saya iseng menonton sinetron. Hasilnya saya merasa geli. Sinetronnya serius tapi kok justru membuat saya pengen tertawa. Alur ceritanya dangkal dan tidak masuk akal. Akhirnya saya pindah ke sinetron komedi, eh ternyata fenomena aneh itu kembali terjadi. Sinetronnya komedi, tapi kok justru membuat kepala pening, bingung mikirin komedinya yang mana? kok saya tidak terpancing untuk tertawa. Komedi murahan, splastik. Akhirnya saya beralih ke acara reality show macam termehek-mehek dan kawan-kawan. Hasilnya lebih parah, semuanya hoax. Cerita bohong yang disetting seperti kisah nyata. Tidak percaya? coba Anda cermati lebih jeli dan gunakan logika Anda. Hmm Anda malas menggunakan logika, baik coba tunggu sampai acara itu selesai dan menampilkan credit title, disitu tertulis kru penulis skenario. Kisah nyata kok pakek skenario. Masih juga tidak percaya!!! Anda keras kepala juga ya. Cari di internet, maka Anda akan mendapati fakta yang membuktikan semua itu hoax. Kecewa dengan kenyataan itu, maaf terkadang kenyataan itu memang menyakitkan.
Tapi herannya masyarakat Indonesia senang menonton acara yang membodohkan seperti itu. Buktinya sinetron Cinta Fitri dan Termehek-mehek menurut AC Neilsen memiliki rating yang tinggi. (Walau survey AC Neilsen juga diragukan kredibilitasnya). Untunglah ditengah gempuran acara tidak berkualitas, masih ada beberapa acara TV berkualitas yang bertahan, seperti lomba film dokumenter atau Kick Andy. Sayangnya banyak acara berkualitas lainnya yang harus tersingkir karena dinilai kurang menghasilkan. Memang kenyataannya yang berlaku di Indonesia adalah: acara yang tidak berkualitas itu justru yang menghibur, dan acara yang berkualitas justru kurang menghibur. Mungkin sebaiknya ada acara sharing antara para pakar sinetron dan para pakar pembuat film dokumenter. Jadi pembuat sinetron bisa belajar cara membuat sinetron yang berkualitas dan para pembuat film dokumenter bisa belajar cara membuat film dokumenter yang menghibur.
Tapi untuk sementara ini rumus saya tentang kondisi acara TV di Indonesia masih sama, yaitu:
“Acara TV terlaris berbanding terbalik dengan kualitas”
2 comments:
waktunya langganan TV kabel, kek dirumahku, 20rb sebulan dah dpt starmovies...
Makasih atas infonya, emang sekarang lagi pake tv berbayar :)
Posting Komentar