Seringkali batas antara menemukan dan mencuri itu sangat tipis. Ambil contoh kisah teman saya. Dalam suatu perjalanan ia melihat dompet pengendara motor jatuh, karena motor itu melaju kencang, ia tak sempat menghentikannya. Begitu ia memungut dompet yang terjatuh itu, orang-orang disekitarnya berebut untuk “mengamankan” dompet itu. Mata mereka liar, begitu bernafsu untuk memiliki isi dompet tadi. Untunglah setelah beradu mulut, teman saya berhasil mempertahankan dompet itu. Sebelum ia serahkan kepada polisi, ia mengecek dompet itu ternyata berisi uang sebanyak 300 ribu.
Mungkin jika Anda mengalami hal itu akan melakukan hal yang sama. Bagi sebagian orang, hal itu bukan sesuatu yang sulit. Tapi bila Anda mengalami kisah berikut apakah ceritanya masih sama?
Anggap saja Anda hanyalah orang tua yang tidak memiliki banyak uang. Hidup di rumah yang sederhana, bahkan hidup pun tergantung dari bantuan uang jaminan sosial. Pendek kata, Anda adalah orang yang miskin. Lalu pada suatu saat Anda pergi ke suatu restoran dan menggunakan kamar kecil yang disediakan oleh restoran tersebut, dan ternyata ada kejutan menanti disana, yaitu sebuah tas yang tertinggal dengan uang sebanyak 1 milyard!. Seperti menemukan harta karun bukan?
Pertanyaan saya adalah, apakah sikap Anda sekarang sama seperti waktu menemukan dompet dengan uang 300 ribu tadi? Mungkin pemikiran Anda sekarang bergeser, bukankah kita yang menemukan, berarti kita berhak memiliki, mungkin saja ini adalah jawaban dari Tuhan atas semua masalah ekonomi Anda. Tapi apakah benar begitu? Apakah itu rejeki atau justru cobaan. Dalam kasus ini, batas antara menemukan dan mencuri menjadi sangat tipis.
Mungkin jika Anda mengalami hal itu akan melakukan hal yang sama. Bagi sebagian orang, hal itu bukan sesuatu yang sulit. Tapi bila Anda mengalami kisah berikut apakah ceritanya masih sama?
Anggap saja Anda hanyalah orang tua yang tidak memiliki banyak uang. Hidup di rumah yang sederhana, bahkan hidup pun tergantung dari bantuan uang jaminan sosial. Pendek kata, Anda adalah orang yang miskin. Lalu pada suatu saat Anda pergi ke suatu restoran dan menggunakan kamar kecil yang disediakan oleh restoran tersebut, dan ternyata ada kejutan menanti disana, yaitu sebuah tas yang tertinggal dengan uang sebanyak 1 milyard!. Seperti menemukan harta karun bukan?
Pertanyaan saya adalah, apakah sikap Anda sekarang sama seperti waktu menemukan dompet dengan uang 300 ribu tadi? Mungkin pemikiran Anda sekarang bergeser, bukankah kita yang menemukan, berarti kita berhak memiliki, mungkin saja ini adalah jawaban dari Tuhan atas semua masalah ekonomi Anda. Tapi apakah benar begitu? Apakah itu rejeki atau justru cobaan. Dalam kasus ini, batas antara menemukan dan mencuri menjadi sangat tipis.