Mencari Kebijakan Dari Setiap Cerita

Bahkan cerita tersingkat memiliki makna

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
19 Mei 2010

Islam dan kemiskinan

Ditulis Oleh: Psy = pesai

Filosofi Perduto:
Tadi ada satu peristiwa sederhana yang membuat saya berpikir, hubungan antara Islam dan kemiskinan. Peristiwa biasa, tak ada yang istimewa, namun mampu menggugah saya untuk menuliskan dalam blog ini.

Saat itu hujan lebat dan kebetulan tak ada kesibukan yang saya lakukan, sehingga saya hanya duduk santai di teras. Beberapa saat kemudian, lewat pedagang makanan. Bapak paruh baya, bersepeda mengayuh dagangannya. Payung kecil yang ia bawa, tak cukup kuat menahan tetesan air hujan, sehingga basahlah sebagian bajunya. Melihat kejadian itu terbesitlah perasaan iba dan syukur. Iba karena demi menyambung hidup, ia rela menerjang hujan. Syukur karena demi menyambung hidup, saya tak perlu menerjang hujan.

Ketika saya masih terpekur, lewat sepeda motor dengan membawa gerobak. Ternyata ia adalah petugas kebersihan sampah. Dengan terburu-buru bapak itu memindahkan sampah-sampah ke gerobak yang ia kaitkan pada sepeda motor. Tubuhnya basah, karena entah kenapa, ia tidak memakai payung atau jas hujan.
Dalam beberapa menit, saya mendapati 2 cerita dengan plot yang serupa. Bukan cerita yang pantas ditertawakan, tapi mungkin cerita yang mudah dilupakan. Karena cerita yang saya tuliskan tadi, adalah cerita yang sering kita lihat, tapi apakah kita mengingatnya, tampaknya tidak bukan?


Selang beberapa saat setelah bapak itu menghilang, aktor penutup muncul. Seorang nenek dengan baju lusuh dan basah, berjalan segegas mungkin menerjang hujan. Tak ada yang ia lakukan kecuali lewat sekilas di depan mata. Tapi seseorang yang berkecukupan, tak akan mungkin memakai baju selusuh itu. Seseorang yang mampu, tak akan mungkin menembus hujan tanpa membawa payung. Mereka bertiga, adalah potret kemiskinan di sekitar kita. potret-potret suram yang terlalu sering kita lihat. Begitu sering kita lihat, sehingga kita menjadi kebal, tak perduli, tak tersentuh.

Lalu apa maksud judul saya diatas? apa hubungan antara Islam dan kemiskinan?
Dari data yang saya baca, jumlah penduduk Islam di dunia sekitar 1.3 Milyar. Hubungan antara data tersebut dengan kemiskinan adalah: Zakat. Anggap saja besar pendapatan yang wajib dizakatkan tiap orang per-tahunnya adalah 10juta. Dikali 2.5% untuk zakat, kemudian dikali 1.3 milyar. Zakat yang terkumpul sekitar 300 trilyun. Bayangkan 300 trilyun pertahun untuk zakat. Berapa banyak orang miskin yang akan terbantu dengan uang itu? Sayangnya uang sebanyak itu hanyalah angan-angan. Ada yang membayar zakatnya, tapi lebih banyak lagi yang melupakan zakat. Bahkan tampaknya lebih banyak yang membayar pajak, dari pada mereka yang membayar zakat. Tergerak untuk menjadi pahlawan bagi kaum miskin? Mulailah dengan menyisihkan sebagian harta untuk membayar zakat.

0 comments:

Posting Komentar